Namun agama Islam masih memberikan kelonggaran puasa bagi ibu menyusui untuk tidak berpuasa dengan menggantinya di lain waktu atau dengan membayarkan fidyah.
Rata-rata berpuasa hanyalah menunda waktu makan hingga 14 jam ke depan. Dan selama selang waktu tersebut, tubuh manusia masih bisa bertahan dengan kandungan makanan yang disimpan sejak makan sahur dan akan ditambahkan ‘simpanan’ nutrisinya pada saat berbuka.
Namun puasa dapat menyebabkan ibu menyusui mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) pada ibu yang menyusui eksklusif sebelum bayi berusia 6 bulan, karena pada masa ini ibu menyusui secara rutin setiap 2-3 jam tanpa mengenal siang dan malam. Oleh karena itu, lebih baik puasa dilakukan setelah bayi berusia 6 bulan dan menerima MPASI.
Lalu bagaimana tips menjalankan puasa bagi ibu menyusui? Simaklah di halaman berikut:
Tips menjalankan puasa bagi ibu menyusui
1. Berkonsultasilah dulu kepada dokter
Jika kondisi ibu dan bayi memungkinkan maka dokter akan membolehkan ibu berpuasa selama Ramadhan.
2. Usia bayi
Sesuai ulasan di atas, puasa bagi ibu menyusui sebaiknya dilakukan setelah bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan.
3. Pompa dan susui semaksimal mungkin di malam hari
Kemungkinan produksi ASI akan berkurang di siang hari. Oleh karena itu manfaatkan malam hari untuk memompa ASI dan menyusui semaksimal mungkin. Stok ASI perah dapat digunakan di siang hari.
4. Menjaga nutrisi makanan
Dianjurkan makan setidaknya 3 kali saat tidak berpuasa, dengan komposisi nutrisi terdiri dari 20% lemak, 30% protein, dan 50% karbohidrat. Ibu juga dapat menambah frekuensi makan asalkan tidak mengganggu kenyamanan tidur.
5. Banyak minum air
Banyak minum air putih sejak berbuka hingga tiba saatnya sahur untuk memenuhi kekurangan cairan tubuh saat berpuasa.
6. Istirahat yang cukup
Puasa bagi ibu menyusui akan terasa berat, karena tubuh seringkali terasa lemas setelah memberikan ASI. Untuk itu beristirahatlah yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik maupun psikis, agar produksi ASI tetap baik dan lancar.
7. Berhentilah puasa bila ibu merasa perlu menghentikannya
Jangan memaksakan puasa bila ibu tidak sanggup, atau merasa khawatir dengan kesehatan diri sendiri maupun si bayi. Bagaimanapun, puasa bagi ibu menyusui dapat digantikan dengan fidyah ataupun puasa di hari-hari lainnya.
Ibu, semoga ulasan di atas bermanfaat.