pembelaan terhadap kaum terzalimi dan tertindas oleh penguasa.

Yusril Ihza Mahendra

JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menegaskan platform atau jargon PBB kali ini adalah pembelaan terhadap kaum terzalimi dan tertindas oleh penguasa.

“Kami membela umat Islam dan membela golongan mana saja yang terzalimi dan tertindas oleh penguasa,” ujar Yusril dilaman twitternya, Kamis (8/3/2018).

Ia menegaskan, PBB tidak hanya berteori tapi PBB telah buktikan dilapangan dengan tindakan yang nyata.

“Kami tidak berteori, tapi kami bertindak di lapangan dengan tindakan yang nyata!,” tegasnya.

Pasalnya kata Yusril yang juga kuasa hukum Hizbut Tahrir Indonesia itu, mengatakan dirinya hari ini mengahadiri kembali persidangan di Pengadilan TUN hari ini untuk melawan pemerintah.

”Pagi ini saya kembali hadir dalam sidang membela HTI di Pengadilan TUN Jakara. Entah siapa ahli yang akan dihadirkan Pemerintah hari ini. Kami siap saja menghadapinya. Minggu lalu, Pemerintah mengajukan Ansyad Mbai, mantan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Terorisme, BNPT,” jelasnya.

Yusril menilai, pemerintah nampaknya ingin membangun imej seolah HTI ini organisasi teroris. Tapi kata Yusril, dalam keterangannya, pemerintah gagal menerangankan HTI adalah teroris. Yuril juga menyatakan Ketika pemerintah ditanya, apakah ada dokumen nasional dan internasional yang buktikan HTI terlibat teror, jawab beliau “tidak ada”.

“Pemerintah nampak seperti kehilangan argumen untuk membuktikan dalilnya bahwa pemburan HTI adalah benar. Yang ada selama persidangan hanyalah asumsi, dugaan, kecurigaan dan kesalahpahaman. Kami konsisten membela kebenaran, apalagi terhadap kelompok Islam yang dizalimi,” pungkasnya. (nov.ak)

SAHABAT UKM

PONDASI PENDAMPINGAN BISNIS


Tidak perlu semuanya minta Saya jadi komisaris perusahaannya. Saya waktunya terbatas. Kapasitasnya pun terbatas. Diluar sana, banyak yang hebat-hebat ilmunya. Dan mungkin lebih pas menamani direksi Anda mengeksekusi bisnis.

Tentang pola pendampingan Saya di D'ninis Bakery Kota Wisata Cibubur, konsep dasarnya akan Saya share terbuka, silakan saja diterapkan di bisnis nya masing-masing.

Berikut pola pendekatan yang Saya terapkan.

Pada langkah pertama, Saya membangun kesepakatan dengan owner terlebih dahulu. Apakah sang pemilik siap bertumbuh atau tidak? Apakah benar-benar serius untuk membangun bisnis melebihi kepentingan pribadinya? Ini penting bagi Saya. Jika tidak, kita tidak akan kemana-mana.

Pada langkah kedua, Saya meminta organisasinya melakukan audit terbuka pada kondisi keuangannya. Hal ini sering Saya ajarkan di program Pelatihan Financial Literacy yang sudah saya sederhanakan. Bahkan lengkap Saya ajarkan di http://melekfinansial.co

Audit terbuka ini berfungsi sebagai medical check up perusahaan. Kondisi perusahaan harus benar-bemar diukur secara kuantitatif melalui angka-angka yang lahir dari kondisi real di lapangan. Dan laporan keuangan inilah yang benar-benar menjadi ukuran sebenarnya dari kondisi bisnis.

Langkah yang ketiga adalah membangun kesadaran operasional harian. Di D'ninis Bakery, Saya memaksa para direksi untuk mengikuti detak operasional harian. Angka-angka penjualan yang tercipta setiap hari, angka pembelian, angka biaya, dan seterusnya.

Harus dirasakan setiap hari.
Harus ditatap setiap hari.
Harus diikuti setiap hari.

Cukuplah seorang pelaksana bisnis merasakan detak bisnis harian, untuk kemudian menemukan pola, cara, pendekatan, dan banyak lagi temuan yang paling pas untuk bisnisnya.

Disini sebenarnya kekuatan sederhana yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda masing-masing.

Ikuti gerak angka bisnis Anda dalam skala harian. Secara tidak langsung, Anda akan sadar, apakah penjualan Anda sudah layak atau tidak. Lalu secara tidak langsung, Anda akan menyadari biaya-biaya yang sebenarnya menggembosi bisnis Anda.

Intinya, angka-angka yang Anda lihat akan MENUNTUN Anda ke ide strategi yang harus dieksekusi.

Tinggal disiplin.
Tinggal dilaksanakan.
Tinggal dipakai.

Share jika tulisan ini manfaaat.

Rendy Saputra
Sahabat teman-teman UMKM