Menghukum Anak yang Tidak Dibenarkan dalam Islam

5 Cara Menghukum Anak yang Tidak Dibenarkan dalam Islam
by Sentani Yuli
http://abiummi.com/5-cara-menghukum-anak-yang-tidak-dibenarkan-dalam-islam/
memukul wajah merupakan cara menghukum anak yang tidak dibenarkan dalam Islam   

Mendidik dan membesarkan anak bukanlah perkara yang mudah. Sebagai orang tua, tentu ada saatnya Abi dan Ummi merasa perlu untuk menghukum anak agar ia mengerti bahwa yang dilakukannya tidak benar. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui cara menghukum anak yang tepat agar tidak menyakiti si anak. Di dalam agama Islam, kita diajarkan untuk selalu bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada anak-anak. Namun, ada saatnya orang tua harus bertindak tegas. Tegas bukan berarti galak atau kasar. Tegas di sini adalah orang tua mengatakan dengan jelas hal yang tidak disuka dari anaknya dengan menatap mata anak karena mata adalah jendela hati. Dengan begitu, anak akan mengerti yang dimaksud oleh Abi dan Ummi.

Islam adalah agama yang rinci. Adab dalam mendidik anak pun dijabarkan dalam Islam, di antaranya adalah cara menghukum anak. Berikut akan kami berikan 5 cara menghukum anak yang tidak dibenarkan dalam Islam. Semoga kita tidak termasuk orang yang melakukannya.

1. Memukul Wajah

memukul wajah merupakan cara menghukum anak yang tidak dibenarkan dalam IslamMemukul wajah tidak dibenarkan dalam Islam (http: dolmanlaw.com)

Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang dari kalian memukul, hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah,” (H.R. Abu Dawud). Dalam hal ini, bukan berarti kita bebas memukul siapa pun asal tidak mengenai wajah, melainkan hadis ini menegaskan bahwa jika suatu saat kita memerlukan pukulan sebagai hukuman/pendidikan pada orang yang kita kasihi, tidak dibenarkan memukul wajah.

Pemukulan dilakukan pada orang yang memiliki akal, yang mengerti bahwa pukulan tersebut adalah akibat tindakan yang tidak baik sehingga ia tidak akan mengulanginya lagi.
2. Memukul yang Terlalu Keras sehingga Berbekas

Memukul terlalu keras atau menggunakan benda keras dan mengakibatkan tanda/bekas juga tidak diperbolehkan. Rasulullah saw. menjelaskan bahwa makna dari “pukullah” adalah “fadhribuuhunna ghairu mubarrih”, yaitu pukullah dia dengan tanpa membahayakan, seperti bengkak atau berbekas (H.R Muslim).
caramenghukum anak dalam Islam - Parenting IslamiPukullah di bagian kaki dengan tidak menggunakan benda yang berbahaya.

3. Memukul dalam Keadaan Sangat Marah

Memukul dalam keadaan marah atau sangat marah juga dilarang. Jika hal ini dilakukan, dikhawatirkan akan lepas kontrol sehingga memukul secara berlebihan. Kemungkinan lepas kontrol dalam keadaan sangat marah terjadi karena kita tengah dikuasai emosi.

Dalam sebuah riwayat diceritakan, dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat kepadaku, ternyata dia adalah Rasulullah saw. dan beliaulah yang berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’

Aku pun segera melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini.’ Aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini,'” (H.R. Muslim).
father and sonJangan membentak dalam keadaan sangat marah karena akan melukai perasaan anak

4. Bersikap Terlalu Keras dan Kasar

Sikap ini jelas bertentangan dengan sifat lemah lembut yang merupakan sebab datangnya kebaikan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Barang siapa yang terhalang dari (sifat) lemah lembut, (sungguh) dia akan terhalang dari (mendapat) kebaikan,” (H.R.Muslim).

Dari Anas bin Malik, “Aku membantu Nabi selama sepuluh tahun. Demi Allah, beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku. Tidak pernah beliau berkata, ‘Mengapa engkau melakukan demikian?’ atau ‘Mengapa tidak engkau melakukan demikian?'” (H.R. Ahmad, Bukhori, Muslim, dan Abu Dawud).

Dengan bersikap keras dan kasar kepada anak, justru kita sedang mengajarkan anak untuk menjadi kasar dan pembangkang. Meskipun masih anak-anak, sebenarnya anak sudah dapat diajak berdiskusi dan mengerti hal yang diinginkan orang tua jika hal tersebut disampaikan dengan lemah lembut, penuh kasih sayang, dan bertukar pikiran.
angry momSaat anak melakukan kesalahan, beritahukan kesalahan tersebut dengan cara baik-baik

5. Menampakkan Kemarahan yang Sangat

Menampakkan kemarahan yang sangat juga dilarang karena bertentangan dengan petunjuk Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda, “Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan (kekuatan) bergulat (berkelahi), melainkan orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah,” (H.R. Bukhori dan Muslim). Ketika melihat orang tua marah besar, ada kemungkinan anak menjadi takut pada orang tuanya atau menjadi seorang yang tertutup. Bahkan, anak  akan meniru perilaku orang tua, yaitu menjadi anak yang mudah mengumbar amarah.
Jangan membiarkan diri dikendalikan oleh amarah
Semoga kita bisa menjadi orang tua yang lebih baik lagi dalam mendidik dan membesarkan anak-anak kita dan tidak salah dalam menggunakan cara menghukum anak sehingga tidak menyakiti anak. Aamiin.